Sigi – Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki mengatakan organisasi sosial keagamaan Alkhairaat telah berdedikasi dalam melayani umat dan bangsa dengan niat tulus dan semangat kebaikan.
Pernyataan ini disampaikan Wamenag saat mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam penutupan Muktamar Besar XI Alkhairaat di Aula Pondok Pesantren Madinatul Ilmi di Desa Kotarindau, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Kepada ratusan pengurus dan perwakilan Alkhairaat dari berbagai provinsi di wilayah Indonesia Timur, Wamenag mengajak jemaah Alkhairaat menjadikan momentum muktamar untuk merenungkan peran strategis Al-Khairat dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa.
“Sejak awal, Alkhairaat telah menjadi lembaga yang berdedikasi untuk melayani umat dan bangsa dengan niat tulus dan semangat kebaikan,” kata Wamenag, Jumat (29/9/2023).
“Selama lebih dari satu dekade, Alkhairaat telah menjadi pilar penting dalam pembangunan sosial, kemanusiaan, dan pendidikan. Perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendiri, termasuk Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri, adalah tonggak sejarah yang memandu kita dalam menjalankan misi mulia ini, ” sambung Saiful Rahmat Dasuki.
Muktamar Besar XI Alkhairaat yang memilih kepengurusan untuk lima tahun kedepan ini mengusung tema Mewujudkan Ekosistem Pendidikan Modern yang Berjiwa Kebangsaan.
Tampak hadir dalam penutupan, Gubenur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Ketua Umum Pengurus Besar Alkhairaat Habib Alwi Bin Saggaf Aljufri, Ketua Pengurus Besar Alkhairaat terpilih Habib Mohsen Alaydrus, Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta dan Kakanwil Kemenag Sulteng Ulyas Taha serta Forkopimda Pemprov Sulteng.
Disampaikan Wamenag salah satu peran strategis utama Alkhairaat adalah dalam bidang pendidikan.
Alkhairaat kata Wamenag telah memiliki andil besar dalam memfasilitasi akses pendidikan bagi banyak anak-anak yang kurang beruntung, terutama di daerah-daerah pedesaan dan terpencil.
“Alkhairaat telah membantu membangun generasi yang lebih cerdas dan berkualitas. Selain itu, Al-Khairat juga memiliki peran strategis dalam bidang kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat dan tentu dalam bidang sosial kemasyarakatan,” tandas Wamenag.
Wamenag menambahkan Muktamar AlKhairaat XI ini merupakan momentum tepat untuk menyerap isu-isu keumatan serta menyelaraskan gerak langkah untuk kemaslahatan umat dan kehidupan yang harmoni.
“Kami pemerintah tentunya sadari bahwa kami tidak dapat melakukan pembinaan umat sendirian. Pemerintah berkepentingan hadirnya partisipasi publik terutama Ormas Islam dalam pembangunan keumatan,” kata Wamenag.
“Hasil muktamar kali ini harus disyukuri, karena Al-Khairat adalah amanat yang harus kita jaga dan harus kita pelihara. AlKhairaat harus terus berkembang menjadi Organisasi Islam yang kompak dan mandiri, mandiri dalam pendidikan dan dakwah, serta mandiri dalam ekonomi, ” tutupnya. (Red)