Sydney – Dalam rangkaian kunjungan kerja Presiden RI ke Australia untuk menghadiri Annual Leaders’ Meeting (ALM), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berkesempatan untuk melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha dan investor Australia dalam acara Business Luncheon di Sydney, Australia pada hari Senin, 3 Juli 2023. Pertemuan diselenggarakan oleh Pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) dan KBRI Canberra, dan dihadiri pula oleh Dubes RI Canberra, Siswo Pramono, perwakilan Pemerintah Indonesia dan Australia, dan para pelaku usaha Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Menko Airlangga didampingi oleh Sesmenko Susiwijono dan Deputi Kerjasama Ekonomi Internasional Edi Pambudi.
Dalam pembukaan pertemuan, Andrew Parker, Senior Trade and Investment Commissioner ASEAN, NSW Government, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia dan Australia sedang menjajaki kerja sama terkait dengan pengembangan rantai pasok industri baterai dan mineral penting yang memberi nilai tambah dan berkelanjutan antara Indonesia dan Western Australia, serta untuk mencapai hasil Environmental, Social and Governance (ESG) yang berkelanjutan. “Meningkatkan tenaga kerja terampil merupakan bagian penting dalam pengembangan industri baterai dan mineral penting di kedua wilayah,” tegas Andrew.
Dubes RI Canberra, Siswo Pramono, menggarisbawahi kontribusi Indonesia sebagai salah satu mitra utama New South Wales, mengingat hubungan ekonomi dan sosial budaya yang kuat. “Perekonomian NSW menyumbang sepertiga dari ekonomi dan populasi Australia, dengan kehadiran yang kuat di sektor jasa. NSW adalah rumah bagi komunitas Indonesia terbesar di Australia. Lebih dari separuh siswa Indonesia di Australia memilih Universitas NSW untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka,” ujar Dubes Siswo Pramono. Dubes Siswo menilai bahwa saat ini NSW akrab dengan bisnis Indonesia di sektor makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, produk kesehatan, perjalanan, logistik, e-commerce, tanda tangan digital, dan perhotelan.
Di hadapan para pelaku usaha tersebut, Menko Airlangga menyampaikan sambutan dan paparan mengenai perkembangan dan kondisi ekonomi Indonesia dan interaksi ekonomi kedua negara. Menko Airlangga antara lain menyoroti peningkatan nilai perdagangan dan investasi kedua negara sejak diberlakukannya perjanjian komprehensif ekonomi Indonesia-Australia (IA-CEPA) tahun 2020 lalu. “Investasi Australia di Indonesia menduduki peringkat 11 di tahun 2022, dan pada kuartal pertama tahun 2023 telah masuk ke daftar 10 besar negara yang berinvestasi di Indonesia, tepatnya pada peringkat ke-9,” ungkap Menko Airlangga.
“Kedua negara berpotensi untuk mewujudkan kolaborasi dalam mendorong produktivitas industri dan pertanian, meningkatkan ekspor ke pasar negara ketiga, dan memberikan kontribusi yang lebih besar pada rantai nilai global”, tegas Menko Airlangga untuk mengingatkan kembali para pelaku usaha kedua negara.
Dalam rangka menyambut dan mempermudah investor dalam berinvestasi di Indonesia, Pemerintah Indonesia saat ini sedang mendorong investasi baru ke kota Batam, baik terkait dengan penataan lahan, pengembangan kawasan, pemberian insentif, kemudahan perizinan, dan pengembangan investasi di sektor baru seperti data center dan semi conductor.
Pada kesempatan pertemuan tersebut, juga ditandatangani berbagai Memorandum of Understanding antara pihak Australia dan pihak Indonesia. Penandatanganan kesepakatan bersama tersebut dilakukan antara Ozimex International/Eastern Cross Trading dengan PT Sadjian Bumi Indonesia tentang perdagangan buah olahan; Oishi Internasional dengan Karniel Pacific Indonesia tentang produk kopi; Sony Trading dengan Sasa Inti tentang perdagangan Sasa Brand, Coconut Cream dan Seasoned Flours; Seed X Ventures dengan PT Intimena Propertindo tentang pembangunan perumahan murah di Ibu Kota Negara; Oceanic Cattle Station dengan KADIN NTT tentang Kerja sama bidang Peternakan untuk Breeding NTT; dan Universitas Citra Bangsa dengan Australia Institute of Management tentang Student and Teacher Exchange.
Pertemuan ditutup dengan kegiatan networking antar pelaku usaha dan pemerintah. Menko Airlangga menyampaikan agar pelaku usaha kedua negara dapat memanfaatkan forum ini untuk mendapatkan sebanyak mungkin pemahaman tentang investasi di Indonesia, khususnya di berbagai kawasan yang sudah disiapkan, seperti di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.
Pertemuan tersebut semakin mendorong keyakinan para pelaku bisnis Australia untuk berinvestasi dan mengembangkan usahanya diIndonesia, dengan memanfaatkan berbagaifasilitas dan kemudahan yang telah disiapkan Pemerintah Indonesia. (Red)