Manuver. co. id – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah Kota Tangerang Selatan disinyalir melanggar asas netralitas mereka sebagai ASN.

Beberapa waktu lalu publik dihebohkan  oleh dua oknum eselon Dua diduga terlibat sebagai pembina wilayah (Binwil) pemenangan pasangan calon Nomor Urut 3 Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan. belum usai persoalan ASN yang menjadi Binwil paslon 03, muncul lagi persoalan chat WAG Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan untuk mencetak alat peraga paslon tersebut.

Alfian Mujahidin selaku Direktur Local Goverment Studies (logos) menuturkan bahwa netralitas ASN dalam perhelatan Pilkada harus tetap dijaga dengan baik sesuai amanat UU No.5/2014 tentang aparatur sipil negara. Netralitas itu akan berdampak pada sehatnya iklim demokrasi yang sedang dibangun masyarakat Tangerang Selatan dan meningkatkan  kepercayaan publik terhadap integritas Aparatur Sipil Negara.

“Terkait netralitas ASN sudah jelas termuat di UU No.5/2014. Seperti pada pasal 2f, pasal 87 ayat (4) b, pasal 119 dan pasal 123 (3) tentang asas netralitas ASN dan konsekuensi jika melanggar asas netralitas tersebut,” ujar Alfian kepada Manaver.co.id (12/11/20).

Jika memang ada ASN yang melanggar netralitas tersebut, maka ASN tersebut terancam diberhentikan secara tidak hormat jika menjadi anggota/pengurus partai politik.

Alfian menambahkan, hal ini harus menjadi perhatian khusus Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany untuk menegur jajarannya yang memiliki indikasi tidak netral dalam proses Pilkada 2020.

Airin selaku Walikota memang terasa dilematis karena selain sebagai Walikota beliau juga ketua DPD Partai Golkar di Tangerang Selatan, yang saat ini juga memiliki kandidat Walikota yakni Wakil Walikota nya saat ini, tentu tarik menarik dilingkungan ASN tidak terhindar untuk ikut serta memenangkan paslon tertentu

“Selain asas netralitas ASN menjadi peran masing-masing individu, Airin selaku Walikota juga perlu memberikan teguran agar kedepannya ASN di lingkungan Pemerintah Tangerang Selatan menjadi lebih baik lagi. Kita harus satu narasi dalam membangun Indonesia agar mampu menjalankan nawacita Presiden dalam mewujudkan Indonesia Maju,” tandasnya. (yyn)