Jakarta, manuver.co.id – Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati berpendapat keputusan Presiden Joko Widodo yang mengusulkan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI merupakan langkah yang tepat.
Jenderal TNI Andika Perkasa akan menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.
“Tepat banget Jenderal Andika menjabat Panglima TNI,” kata Susaningtyas ketika dihubungi, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Jenderal TNI Andika Perkasa merupakan perwira yang cerdas dan memiliki wibawa di mata internasional serta memahami tentang TNI.
“Beliau tidak hanya memahami matra darat saja, tetapi matra laut dan udara,” kata wanita yang biasa disapa Nuning ini.
Mantan anggota Komisi I DPR RI ini mengemukakan bahwa Andika Perkasa memiliki pendekatan humanis dalam merespons persoalan sosial di internal TNI AD.
Misalnya, Andika menghapus uji keperawanan dalam seleksi masuk Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) serta membantu operasi prajuritnya yang didiagnosis mengidap penyakit hipospadia.
Nuning berharap di bawah kepemimpinan Andika Perkasa kualitas prajurit TNI dapat ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini, seperti pemanfaatan Unmanned System baik berupa robot maupun artificial intelligent, dan cyber defense.
Oleh sebab itu, kata dia, sangat penting bagi TNI untuk merekrut para pemuda dan pemudi yang memiliki intelejensi tinggi.
Kualitas prajurit TNI berikutnya yang harus ditingkatkan adalah kemampuan akademik baik di bidang metodologi cara berpikir maupun di bidang komunikasi.
“Kualitas metodologi cara berpikir secara ilmiah sangat dibutuhkan para prajurit TNI untuk senantiasa menggunakan perspektif yang ilmiah di dalam menyelenggarakan operasi militer,” ujar Nuning.
Sedangkan, kualitas di bidang komunikasi sangat ditentukan kemampuan menggunakan bahasa-bahasa internasional.
“Sangat penting bagi prajurit TNI pada level tamtama dan bintara untuk mahir berbahasa Inggris,” ucapnya.
Kemudian para perwira pertama harus mampu berbahasa Inggris dan bahasa internasional lainnya, baik bahasa Perancis, bahasa Mandarin, bahasa Spanyol maupun bahasa lainnya.
Sedangkan para perwira menengah harus mampu berbahasa Inggris dan dua bahasa internasional lainnya.
Prajurit TNI juga seyogyanya mendapat pengetahuan Sosiologi dan Sosial Budaya sehingga mampu mengurai masalah sosial di lapangan.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan lembaganya telah menerima Surat Presiden (Surpres) mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal Andika Perkasa.
“Pimpinan DPR RI menerima Surat Presiden (Surpres) mengenai usulan calon Panglima TNI atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki pensiun,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/11).(Ant)