MANUVER – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkulu Utara menyambut kedatangan TPID Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dalam rangka kegiatan Capacity Building untuk pengendalian inflasi daerah. Acara ini berlangsung di Command Centre Setdakab Bengkulu Utara pada Rabu (16/10/2024).

Kegiatan diawali dengan pertukaran plakat antara kedua kabupaten sebagai simbol kerjasama yang erat. Acara dibuka secara resmi oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bengkulu Utara, Dr. Drs. Andi Muhammad Yusuf, M.Si., dalam sambutannya, Andi mengungkapkan rasa syukur atas kunjungan Pemerintah Kabupaten Solok.

“Alhamdulillah, hari ini kita menerima kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Solok terkait pengelolaan inflasi daerah. Ini menunjukkan bahwa kinerja TPID Bengkulu Utara diakui oleh berbagai daerah, dan kerjasama seperti ini menjadi momen positif untuk saling belajar dan berbagi pengalaman,” ujarnya.

Andi menambahkan bahwa keberhasilan TPID Bengkulu Utara dalam menjaga stabilitas inflasi telah menarik perhatian beberapa daerah lainnya yang ingin belajar dari strategi dan implementasi TPID setempat. “Tim TPID kita telah bekerja keras, baik dalam memantau harga maupun melaksanakan program strategis dari dinas terkait. Ini adalah hal yang perlu kita pertahankan dan tingkatkan di masa depan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Andi juga menyampaikan bahwa Capacity Building merupakan bagian dari strategi komunikasi yang efektif antar TPID. “Diharapkan TPID kedua kabupaten dapat bekerja sama secara lebih intensif, saling bertukar informasi, dan menyusun inovasi sesuai dengan potensi lokal masing-masing, sehingga dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Solok, Muhammad Jhoni, SSTP, M.Si, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara. “Kami datang untuk belajar tentang pengelolaan inflasi daerah. Kabupaten Bengkulu Utara terbukti berhasil mengendalikan inflasi, bahkan mendapatkan insentif fiskal dari Kementerian Dalam Negeri dan Keuangan. Kami berharap bisa mengadopsi langkah-langkah praktis yang diterapkan di sini,” ungkapnya.

Jhoni menambahkan bahwa kerjasama antar daerah seperti ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan menghindari ketimpangan harga komoditas. “Dengan adanya transfer program dan inovasi, kami berharap bisa menerapkannya di Kabupaten Solok, dan kerjasama ini bisa memberi manfaat bagi kedua daerah,” jelasnya.

Kegiatan Capacity Building ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan, wawasan, dan inovasi TPID Kabupaten Solok dalam menjaga inflasi daerah, serta mempererat hubungan kerjasama antar TPID di Indonesia.

Dalam diskusi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, H. Fitriyansyah, S.STP, M.M., mengungkapkan pentingnya memanfaatkan insentif fiskal sebagai pendorong untuk terus berbenah. “Kita memang mendapatkan insentif fiskal, tetapi ini harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja. Dari diskusi ini, kita juga bisa belajar dari pengalaman Kabupaten Solok, dan menerapkannya di sini,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa kerjasama yang dijajaki mencakup sektor pertanian, mengingat Kabupaten Solok adalah salah satu produsen cabai dan bawang merah terbesar kedua di Indonesia serta produsen beras terbaik. “Harapannya, kerjasama ini bisa saling menguntungkan, baik untuk warga Bengkulu Utara maupun petani Solok, terutama terkait komoditas yang bisa kita kerjasamakan,” tutupnya.

Acara ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan Kabupaten Solok, Eva Nasri, SH, MM, Pjs. Bupati Bengkulu Utara Andi Muhammad Yusuf, Asisten II Setdakab Bengkulu Utara Heru Susanto, ST, serta sejumlah kepala OPD dari Kabupaten Bengkulu Utara dan rombongan TPID Kabupaten Solok. (**)