Jakarta  – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih yang baru Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa akan melakukan pendekatan persuasif atau “soft approach” dalam menangani persoalan Papua.

Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa saat prosesi penyerahan tongkat komando Satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus), di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Senin, menyatakan saya tidak akan pernah lepas keluar dari koridor apa yang menjadi kebijakan dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

“Saat operasi sekarang sudah digariskan oleh Panglima TNI, dan itu akan saya ikuti,” kata Mayjen Teguh.

Menurut dia, penguatan pembinaan teritorial (binter) akan menjadi prioritas dan pendekatan soft approach atau menitikberatkan pada pengendalian humanis persuasif tetap dikedepankan dalam menangani persoalan Papua.

Namun, menurut Teguh, bila dihadapkan pada situasi yang terpaksa memerlukan tindakan, maka pihaknya akan mengambil tindakan dengan menyesuaikan kondisi di lapangan di Papua nanti.

“Pendekatan secara soft. Jadi kami tidak main (ofensif) lagi. Namun apabila memang pada hal tertentu kami terpaksa harus berbuat ya kami sesuaikan dengan kondisi di wilayah,” katanya pula.

Konflik Papua kembali terjadi setelah tiga prajurit TNI gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengingatkan setiap prajurit agar selalu mengutamakan sikap humanis dan persuasif terutama yang sedang bertugas di daerah perbatasan.

“Kalau misalnya ada pelintas batas yang tidak memiliki dokumen dan sebagainya, dan mereka tidak bersenjata kita tidak boleh menembak,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa melalui kanal YouTube yang dipantau di Jakarta, Senin.

Hal itu disampaikan Panglima TNI kepada para komandan satuan dan komandan rayon militer yang ada di wilayah Yonif 755/Merauke, Papua.

Apalagi, kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) tersebut, orang yang melintas itu belum tentu sengaja atau tidak tahu. Ditambah lagi kondisi di perbatasan tidak ada pagar.

“Beritahu semua anggota jangan begitu mudah menggunakan senjata,” ujar dia.

Menurutnya, pendekatan persuasif dan humanis harus selalu dikedepankan oleh setiap prajurit yang bertugas. Akan tetapi, personel TNI tetap harus selalu waspada dan hati-hati dalam menjalankan tugas terutama di daerah perbatasan.(Ant)