Pokdarwis Lemo Nakai Foto Bersama Juri dan Unsur Dinas Pariwisata Bengkulu Utara

Bengkulu Utara – Wisata Lemo Nakai yang terletak di Desa Batu Raja Rejang, Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara masuk 10 besar lomba Desa Wisata. Meski demikian, pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Lemo Nakai belum merasa puas terhadap fasilitas yang ada saat ini. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengurus Pokdarwis, Ari Saputra pada Kamis, (03/11/2022).

Menurut Ari, Lemo Nakai membutuhkan bangunan fisik dan jalan menuju lokasi wisata.

“Saat ini, wisata Lemo Nakai membutuhkan fasilitas bangunan fisik jalan dan fasilitas lainnya untuk memanjakan pengunjung Lemo Nakai,” ujar Ari Saputra.

Perkiraan Ari, jalan yang dibutuhkan sekitar 3,6 kilometer menuju lokasi wisata.

Pokdarwis Lemo Nakai, Ari Saputra (Baju Hijau) Saat Memaparkan Potensi Wisata Lemo Nakai Dihadapan Dewan Juri

“Dukungan infrastrukur dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara ataupun Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam membuat jalan hotmix sepanjang 3,6 km menuju objek wisata Lemo Nakai, sangat dibutuhkan. Manfaatnya adalah untuk memanjakan pengunjung dan akses wisata yang mudah dijangkau,” jelas Ari.

Sejauh ini menurut Ari, pihak Desa sudah cukup memfasilitasi agar Lemo Nakai berkembang.

“Kedepannya, pemerintah desa akan menyertakan modal ke bumdes untuk mendukung pengembangan wisata kedepan,” jelas Ari lagi.

Dewan Juri Desa Wisata Tingkat Provinsi Bengkulu Bersama Dinas Pariwisata Bengkulu Utara Saat Penilaian Lapangan Desa Wisata Lemo Nakai

Terpisah, Kadis Pariwisata Bengkulu Utara, Hendri Kisinjer, SE, MM menjelaskan bahwa masukan dari seluruh pengurus Pokdarwis di desa yang ada objek wisata selalu didengar.

“Sebagai Kepala Dinas Pariwisata yang baru, kita mendengar semua aspirasi dari semua komponen. Baik dari Kepala Desa, dari asosiasi yang fokus pengembangan wisata seperti Pokdarwis dan Asidewi maupun dari DPRD yang membidangi Pariwisata,” jelas Hendri.

Menurutnya, harapan dari pengurus Pokdarwis Lemo Nakai sangat masuk akal untuk pengembangan Desa Wisata Lemo Nakai.

“Harapannya sangat masuk akal untuk pengembangan wisata. Apalagi Aksesibilitas ke lokasi wisata merupakan salah satu komponen mutlak agar objek wisata menjadi berkembang,” jelas Hendri lagi.

Saat ini, Dinas Pariwisata masih fokus untuk menyelesaikan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten (RIPPARKAB) Bengkulu Utara.

“Kita masih fokus menyelesaikan Ripparkab, untuk menentukan arah kebijakan pembangunan pariwisata di Bengkulu Utara. Mudah-mudahan Lemo Nakai menjadi juara di Lomba Desa Wisata tingkat Provinsi Bengkulu. Sehingga, Lemo Nakai bisa menjadi prioritas pembangunan pariwisata oleh Pemkab Bengkulu Utara sebagai tujuan wisata. Apalagi potensi Lemo Nakai sebagai destinasi wisata sangat memadai untuk dikembangkan,” ujarnya. (Adv)