Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur mencatat transaksi senilai Rp246,162 miliar dalam misi dagang yang digelar sehari di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

“Pencapaian yang membanggakan karena merupakan misi dagang Jatim yang pertama kali di Tanah Papua,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat.

Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan komoditas yang paling diminati dalam misi dagang di Sorong adalah perikanan seperti cumi dan udang, dengan transaksi mencapai Rp63 miliar.

Komoditas lainnya yang diminati adalah cakalang, ikan tuna, makanan ringan, rokok, beras, daging ayam, daging frozen, bahan bangunan, fesyen, bawang merah, pupuk organik, dan cabai merah.

Khofifah memaparkan misi dagang yang diikuti oleh sebanyak 141 pelaku usaha dari kedua provinsi ini memiliki beberapa tujuan.

Selain untuk memperkuat jalinan perdagangan antara Jatim dan Papua Barat Daya, juga mempertemukan para pelaku usaha dari kedua provinsi.

“Misi dagang juga bertujuan untuk memperluas jaringan pasar, mengenalkan produk unggulan Jatim ke Provinsi Papua Barat Daya guna menjalin kerja sama di berbagai bidang komoditas. Harapannya potensi komoditas perdagangan antar dua daerah bisa dimaksimalkan. Mulai dari produk industri, perdagangan, ekonomi kreatif, agribisnis dan peluang investasi lainnya agar bisa terintegrasi,” ujarnya.

Sejauh ini, Khofifah mengungkapkan, hubungan dagang antara Jatim dengan Papua Barat, khususnya Kota Sorong dan sekitarnya, sudah sangat erat.

“Mengacu data Badan Pusat Statistik dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, neraca perdagangan antara Jatim dengan Papua Barat pada tahun 2022 mencapai total Rp1,57 triliun, terdiri dari penjualan Jatim ke Papua Barat sebesar Rp1,17 triliun. Sedangkan transaksi penjualan Papua Barat ke Jatim Rp 401,2 miliar. Dari transaksi tersebut, Jatim berhasil mendapatkan surplus mencapai Rp770,8 miliar,” katanya. (Ant)