Siapa yang sangka, foto indahnya hamparan sawah di Kemumu mengundang decak kagum juri lomba fotografi Dubai Excellence Word 2020. Adalah Rahmad Himawan, pemuda asal Kota Arga Makmur yang gemar fotografi ini mengirimkan hasil-hasil jepretan kameranya ke berbagai event fotografi yang menampilkan keindahan alam.

Tak hanya itu, Rahmad juga di tahun 2021 lalu memenangi event lomba fotografi di London, Inggris. Selain itu, dari setiap jepretannya, Rahmad juga mampu menghasilkan USD 175 atau jika dikurskan, berkisar Rp 2.500.000 setiap bulannya.

Melihat prestasi yang membanggakan ini, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bengkulu Utara, Hendri Kisinjer, MM mengaku ikut kagum atas raihan ini. Menurut Hendri, sudah seharusnya kaum muda Kabupaten Bengkulu Utara didorong untuk terus berkarya dan difasilitasi agar kreatifitasnya mampu mengangkat kesejahteraannya.

Ditemui di kantornya,  Hendri juga sekaligus memberikan reward kepada Rahmad yang telah mampu mengangkat nama baik potensi pariwisata Kabupaten Bengkulu Utara.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara, dengan tulus memberikan reward ini. Agar terus bersemangat berkarya di kancah internasional. Terus mempromosikan pariwisata Bengkulu Utara, dan harapannya dengan ini membuka wawasan kaum muda di daerah kita ini, sehingga muncul generasi-generasi muda Bengkulu Utara yang berprestasi dalam berbagai kreatifitas,” harapnya.

Tak hanya itu, Hendri mengaku sangat ingin memfasilitasi para fotografer untuk ikut mempromosikan pariwisata Bengkulu Utara.

“Mungkin nanti dengan event fotografi di titik lokasi wisata, bisa menjadi ajang asah kreasi, juga ajang promosi wisata,” lanjutnya. Sementara, Rahmad yang sempat dibincangi RU.ID mengaku merasa mendapatkan kehormatan lantaran apa yang dilakukannya mendapat apresiasi dari pemerintah daerah.

“Sebenarnya event ini sudah tahun 2020, namun karena pandemi, penilaiannya baru keluar tahun ini. Saya berterimakasih kepada Pemkab Bengkulu Utara, khususnya Dinas Pariwisata yang telah memberikan reward ini. Semoga teman-teman fotografer lainnya juga termotivasi untuk terus berkarya,” ungkapnya.

Ditanya soal penjualan fotonya, Rahmad mengungkapkan, Ia setiap minggu mengirimkan kurang lebih 20 foto ke beragai situs penjualan foto. Hanya saja, menurutnya tidak semua foto langsung laku terjual. Pasalnya, seringkali ada revisi keterangan foto, perbaikan kualitas foto dan beberapa aspek lain yang mempengaruhi originalitas foto.

“Ada beberapa situs penjualan foto tempat menjual hasil jepretan kamera. Jika ditotalkan, penghasilan setiap bulan dari hasil penjualan itu sekitar Rp 2,5 juta,” lanjutnya. Sementara, dari hadiah lomba fotografi yang dimenangkannya di London, Rahmad mengaku mengantongi USD 2.500 atau jika dirupiahkan, sekitar Rp 36 juta.

“Tapi itu dipotong pajak oleh pemerintah kurang lebih Rp 10 juta. Jadi murni penerimaan sekitar Rp 25 juta,” bebernya.

Ramhad berharap, pemerintah daerah menyelenggarakan event-event fotografi yang bukan hanya dapat meningkatkan kreatifitas kaum muda, namun juga mampu mengangkat potensi wisata di daerah.
“Semoga Dinas Pariwisata kedepan memfasilitasi penyelenggaraan event fotografi. Sebab, dalam setiap event-event seperti ini, ada banyak fotografer yang ikut dan hasil karyanya dipajang di berbagai platform. Tentu ini bisa menguntungkan dalam promosi wisata dan peningkatan kreatifitas,” demikian Rahmad