Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengajak masyarakat meningkatkan ketahanan pangan di daerah itu dengan memanfaatkan lahan yang tersedia secara optimal.

“Hari ini kami baru saja panen perdana cabai di lahan pemerintah yang berada di km 38 Tjilik Riwut Palangka Raya. Semoga ini menjadi dorongan bagi masyarakat tentang pentingnya gerakan tanam pangan ini,” kata Sugianto di Palangka Raya, Selasa.

Sugianto ingin masyarakat menyadari pentingnya ketahanan pangan, sehingga memanfaatkan lahan sekitarnya yakni dimulai dari pekarangan dengan menanam tanaman seperti cabai, tomat maupun hortikultura lainnya.

Dia pun meminta kepada Tim Penggerak PKK dan lainnya untuk menjadi pemacu semangat dimulainya gerakan mengembangkan budi daya tanaman pangan di tengah masyarakat, baik berupa tanaman cabai, bawang merah, serta hortikultura lainnya.

“Saya juga telah menginstruksikan agar Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) untuk mengajak generasi muda yang ada di SMK hingga perguruan tinggi memanfaatkan peluang pada sektor pertanian ini,” jelasnya.

Kepala TPHP Kalteng Sunarti menambahkan, selain panen perdana cabai, juga dilaksanakan panen perdana bawang merah di lahan pemerintah yang ada di km 38 Tjilik Riwut Palangka Raya tersebut.

“Hari ini merupakan panen perdana di sini, yakni terhadap tanaman cabai dan bawang merah yang ditanam oleh gubernur dan jajaran beberapa waktu sebelumnya,” terangnya.

Melalui gerakan tanam ini, diharapkan hasil yang didapat turut membantu menekan angka inflasi di daerah, terlebih di masa Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

“Hasilnya ini setidaknya bisa membantu dalam upaya stabilisasi dan ketersediaan pangan di pasaran terutama cabai,” tuturnya.

Adapun luasan lahan di km 38 tersebut seluruhnya mencapai sekitar 50 hektare (ha). Baru dibuka sekitar 8 ha yang di antaranya sudah ditanami cabai seluas 2,5 ha dan bawang merah 1,5 ha.

“Untuk hasil panen di sini, kemarin kami sudah mencoba, cabainya besar-besar, sekilo kurang lebih sekitar 250 butir,” katanya.

Sementara itu Sunarti memaparkan, luasan lahan secara keseluruhan tersebut sengaja tidak ditanam secara serentak karena ada beberapa faktor teknis dan lainnya yang menjadi pertimbangan.

Seperti curah hujan yang begitu tinggi dalam beberapa waktu terakhir, sehingga jika ditanam di hamparan secara luas maka potensi kegagalan tentu akan ada.

“Juga ditanam dengan per blok, sehingga masa panen bisa diatur. Misal di blok satu dengan lainnya kita kasih jeda waktu seminggu atau lainnya,” ucapnya.

Selain pengembangan budi daya cabai dan bawang merah, di lahan tersebut sebagian juga ditanami jagung. Hal ini dikarenakan jagung memiliki banyak fungsi, salah satunya mengalihkan serangga yang bisa menyerang tanaman cabai. (Ant)