Jakarta – Aparat kepolisian masih menyelidiki bukti sisa ledakan yang terjadi di dekat rumah jurnalis senior Papua Victor Mambor di Jayapura, Papua, untuk memastikan sumber ledakan berasal dari bom atau benda lainnya.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Iqnatius Benny Ady Prabowo dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu, mengatakan hingga kini pihaknya belum bisa memastikan ledakan di dekat rumah Victor Mambor itu sebuah bom atau lainnya.
“Saat ini bukti-bukti sisa ledakan yang ditemukan di TKP sedang diselidiki oleh Reskrim Polresta Jayapura Kota, Labfor Polda Papua dan Gegana Satbrimob,” kata Benny.
Selain itu, polisi juga sedang menyelidiki motif dari pelaku pelemparan benda diduga bom tersebut dan menduga teror tidak dialamatkan kepada jurnalis Papua penerima Udin Awards 2022 itu, tetapi kemungkinan ditujukan kepada warga sekitar.
“Itu karena tidak diawali dengan intimidasi atau teror sebelumnya sehingga belum tentu ditujukan kepada Bapak Victor Mambor,” katanya.
Benny mengatakan perkembangan penanganan kasus teror tersebut, saat ini penyidik Polresta Jayapura Kota sedang melakukan identifikasi terduga pelaku teror itu melalui rekaman kamera pemantau atau CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, polisi juga mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya berupa keterangan saksi dan lain-lain.
“Pelaku sedang dalam proses identifikasi, dari rekaman CCTV samar terlihat,” kata Benny.
Sebelumnya, Pengurus Majelis Pertimbangan Organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jayapura, Papua, sekaligus jurnalis senior Victor Mambor diduga mendapat teror bom pada Senin (23/1) sekitar pukul 04.00 WIT.
Bom meledak di pinggir jalan berjarak sekitar tiga meter dari dinding rumah Victor Mambor yang terletak di Kelurahan Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.
Dari bukti rekaman CCTV yang terpasang di salah satu bagian rumah Victor terlihat sekilas sebuah sepeda motor yang melintasi di samping rumah sebelum terjadi ledakan.
Victor telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Polresta Jayapura Kota dan kemudian penyidik melaksanakan olah tempat kejadian perkara (TKP) sekaligus pengambilan keterangan dari pelapor serta mengamankan barang bukti berupa sumbu serta material lainnya sisa ledakan.
Aksi teror kepada Victor sudah terjadi dua kali dan kasus pertama terjadi pada 21 April 2021 yang mengakibatkan mobil Isuzu D-Max miliknya yang terparkir di tepi jalan dirusak orang tidak dikenal. (Ant)