Jakarta – Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University melibatkan kalangan peneliti dan pengusaha untuk berkolaborasi mewujudkan produk inovasi yang berdaya saing.
“LKST atau yang dikenal dengan sebutan Science Techno Park (STP) IPB University mengajak dosen, peneliti, inventor dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berkolaborasi dalam menghilirisasi hasil invensi produk inovatif,” kata Kepala STP IPB University, Prof Erika B Laconi, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kolaborasi tersebut menjadi salah satu tujuan dari LKST IPB University ketika melaksanakan kegiatan Internalisasi Program STP IPB University.
Ia mengatakan jumlah rancangan produk sains yang dihasilkan IPB University menjadi peluang untuk menciptakan produk inovatif di pasaran.
Salah satu peran dari STP, kata dia, yaitu menciptakan produk inovatif melalui program pengembangan rancangan prospektif, inkubasi bisnis dan kemitraan industri.
Kolaborasi program STP ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para inventor, alumni dan masyarakat terkait layanan dan fasilitas yang diberikan oleh STP IPB University.
“Tujuannya agar terjalin kolaborasi, kerja sama serta pembinaan dengan berbagai kalangan dalam menjalankan fungsi dan tugas dari STP. STP memiliki target untuk melaksanakan optimalisasi Triple Helix serta hilirisasi hasil-hasil inovasi,” katanya.
Erika mengatakan STP siap berkolaborasi dengan para inventor, fakultas, tenant, alumni tenant dan UMKM dalam rangka menghilirisasi rancangan produk dan menghasilkan produk komersial yang inovatif dan berdaya saing.
Wakil Kepala Bidang Inovasi dan Kemitraan Industri STP IPB University, Tri Prartono menyampaikan bahwa tahun ini STP IPB University memberikan kesempatan kepada para inventor untuk mengembangkan hasil rancangannya menjadi prototype produk melalui program pengembangan inovasi prospektif.
Dana insentif yang diberikan secara kompetitif untuk para inventor melalui Program Pengembangan Inovasi Prospektif adalah sebesar Rp50 juta per proposal.
Selain itu STP IPB University juga memfasilitasi para peneliti di IPB University dalam memproses pendaftaran paten.
Sementara itu Wakil Kepala Bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri – LKST IPB University, Rokhani Hasbullah menawarkan program insentif inkubasi bisnis kepada kalangan wirausaha alumni dan UKM.
“Peserta yang mendaftar akan diseleksi secara administrasi, wawancara dan site visit. Selanjutnya dipilih sebanyak 20 tenant untuk mengikuti program inkubasi bisnis,” katanya.
Setiap tenant akan mendapatkan pendanaan modal sebesar 15 juta dan akan mendapatkan fasilitasi pendampingan secara insentif untuk teknis produksi, manajemen usaha, pengurusan legalitas usaha dan izin edar produk serta pengembangan jejaring melalui kegiatan bisnis yang selaras.
Program dan layanan lainnya yang ditawarkan adalah serial webinar/training bisnis, jasa pengembangan produk, layanan maklon produksi dan pengemasan ritel.
Dalam sesi diskusi, para dekan dan inventor menyampaikan apresiasi terhadap program STP IPB University. Mereka berharap program ini dapat disinergikan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga dapat meningkatkan kinerja inovasi.
Pada kesempatan internalisasi program STP 2021 yang berlangsung Selasa (25/5), alumni tenant inkubator Bisnis STP IPB University memberikan tanggapan, salah satunya Wiwik Puntorini terhadap produk minuman pala ‘Palaboo’ dan Bambang Suyikno untuk produk pangan Ready to eat ‘Mangano’.
Mereka merasa sangat terbantu dengan adanya pembinaan dan pendampingan dari inkubator bisnis dalam mengembangkan usahanya.
“Tenant mendapatkan pembinaan mulai dari pendampingan teknis produksi dan manajemen mutu, pengurusan legalitas usaha, ijin edar BPOM, sertifikasi halal, manajemen usaha, promosi dan jejaring pemasaran hingga berhasil menembus pasar ekspor,” kata Wiwik. (Ant)